1. Teks merupakan salah satu media utama yang diperlukan dalam sesebuah perisian multimedia sama ada sebagai menu utama, sistem navigasi (navigation) ataupun bagi tujuan penyampaian sesuatu isi kandungan perisian. Sebagian besar multimedia menggunakan teks karena sangat efektif untuk menyampaikan idea tau panduan kepada pengguna.teks merupakan bentuk data multimedia yang mudah disimpan dan dikenali, serta file teks mempunyai struktur yang sederhana. Teks biasanya mengacu pada kata , kalimat, alinea, sesuatu yang tertulis atau ditayangkan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan teks dalam suatu aplikasi multimedia yaitu:
• Gunakan huruf (font) yang sesuai dengan tema aplikasi multimedia yang akan dibuat
• Pastikan huruf (font) yang digunakan tersedia dikomputer yang lain.
• Pemilihan bentuk dan warna yang sesuai dengan tema aplikasi multimedia yang akan dibuat.
• Pastikan teks tersebut dapat dibaca.
• Usahakan ringkas dan padat.
Namun dalam teks mempunyai kelemahan yaitu diantaranya, teks tidak dapat dijadikan untuk memotivasi pembaca, maka dari itu alangkah baiknya teks di padankan dengan unsur multimedia yang lain seperti gambar, audio, video atau keduanya.
2. Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Namun ada beberapa kelemahan audio yang dapat timbul dalam pembelajaran, berikut beberapa kekurangan audio menurut para Ahli.
Kekurangan media audio menurut Arsyad (2003 : 46 ), adalah :
• Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah-tengah pita, apalgi jika radio, tape tidak memilki angka-angka penentuan putaran
• Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran memiliki kekurangan antara lain :
• Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehinggga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus
• Media Audio yang menampilkan simbol dan digit analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual
• Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan pembendaharaan kata-kata atau Bahasa. Serta susunan kalimat
• Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak
• Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya daam bentuk suara harus disertai dengan pembendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa maka akan terjadi kesalah pahaman.
3. Tujuan pemanfaatan media secara umum adalah untuk memfasilitasi berlangsungnya proses belajar dalam diri siswa. Beragam media dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diinginkan. Namun demikian, sebelum menggunakan media pembelajaran, Anda perlu mencermati bahwa setiap jenis media memiliki karakteristik dan atribut tersendiri yang dapat membedakannya dengan ragam atau jenis media pembelajaran yang lain. Tidak ada satu media yang superior untuk digunakan dalam membantu siswa dalam mencapai semua bentuk tujuan pembelajaran.
Atribut media adalah karakteristik spesifik yang dimiliki oleh sebuah media yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran tertentu. Media video memiliki atribut sebagai media gambar bergerak atau motion pictures. Media ini memiliki kemampuan dalam menampilkan unsur suara (audio) dan gambar (visual) secara simultan berupa gambar bergerak atau moving images. Perkembangan teknologi digital yang terjadi saat ini telah memungkinkan pengguna media video dapat menikmati tayangan video dimana saja. Hal ini disebabkan program video dapat diintegrasikan ke dalam perangkat keras atau hardware yang bersifat portable.
Media video telah menjadi bagian integral dari perangkat komputer baik desktop maupun laptop. Perkembangan mutakhir dari media video sebagai perangkat digital adalah kemampuannya dalam menayangkan gambar dan suara secara simultan dengan tingkat kejelasan yang tinggi. Hal ini dikenal dengan istilah gambar dan suara dalam format high definition. Perkembangan yang pesat dari teknologi video, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, telah memberikan keunggulan tersendiri bagi media ini untuk digunakan sebagai medium pembelajaran.
Koumi (2008) seorang penulis, sutradara dan produser program video pembelajaran yang bekerja pada sebuah lembaga pendidikan terbuka, The British Open University mengemukakan tiga tujuan penting dalam penggunaan program video pembelajaran, yaitu : 1. Pengembangkan pengetahuan dan keterampilan, 2. Membangkitkan motovasi dan kreatifitas.
4. Sedangkan pengertian pembelajaran multimedia menurut Hooper (dalam Pramono, 2007: 8) Pembelajaran multimedia sebagai media presentasi berbeda dari multimedia sebagai media pembelajaran. Media presentasi tidak menuntut pengguna berinteraktivitas secara aktif di dalamnya; sekalipun ada interaktivitas maka interaktivitas tersebut adalah interaktivitas yang samar. Media pembelajaran melibatkan pengguna dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut proses mental di dalam pembelajaran. Perspektif ini aktivitas mental spesifik yang dibutuhkan di dalam terjadinya pembelajaran dapat dibangkitkan melalui manipulasi peristiwa-peristiwa instruksional yang sistematis. Berdasarkan dengan itu pembelajaran multimedia adalah paket multimedia interaktif di mana di dalamnya terdapat langkah-langkah instruksional yang didisain untuk melibatkan pengguna secara aktif di dalam proses pembelajaran.
5. Hooper (2002) menyebutkan bahwa multimedia sebagai media presentasi berbeda dari mutimedia sebagai media pembelajaran.
Media presentasi tidak menuntut pengguna berinteraktivitas tetapi sama (covert). Media pembelajaran melibatkan pengguna dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut proses mental di dalam pembelajaran. Aktivitas mental spesifik dibutuhkan di dalam terjadinya pembelajaran dapat dibangkitkan melalui manipulasi peristiwa-peristiwa instruksional (instructional events) yang sistematis. Dalam hubungan ini Hooper menekankan peran penting suatu desain instruksional di dalam multimedia pembelajaran (educational multimedia). Dengan demikian multimedia pembelajaran adalah paket multimedia interaktif di mana didalamnya terdapat langkah-langkah instruksional yang didesain untuk melibatkan pengguna secara aktif di dalam proses pembalajaran. Istilah spesifik bagi paket pembelajaran berbasis komputer adalah Computer Assited Instruction (CAI), Computer Assisted Learning (CAL). Paket-paket tersebut dapat merupakan multimedia dalam arti luas (mengandung teks, audio, animasi, video, bahkan simulasi) atau hanya terbatas mengandung beberapa media seperti teks dan gambar saja.
Tetapi ketiganya secara eksplist menekankan adanya instruksional yang didesain didalamnya. Keunggulan yang paling menonjol dan multimedia adalah interaktivitsnya. Bates (1995) berargumen bahwa di antara media-media lain interaktivitas multimedia atau media lain yang berbasis komputer adalah yang paling nyata (overt). Media televisi pun sebenarnya menyediakan interaktivitas yang samar (covert). Multimedia secara inheren memaksa pengguna untuk berinteraksi dengan materi. Interaksi ini bervariasi dari yang paling sederhana hingga yang kompleks. Interaksi sederhana, misalnya pengguna aru menekan keyboard atau melakukan klik dengan mouse untuk berpindah-pindah halaman (display) atau memasukkan jawaban benar melalui suatu umpan balik (feedback). Interaksi yang kompleks, misalnya aktivitas di dalam suatu simulasi sederhana pengguna dapat mengubah-ubah suatu variabel tertentu atau simulasi kompleks seperti simulasi menerbangkan pesawat udara.
Dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan media berbasis TIK memungkinkan peserta didik dapat mempelajari unit-unit kompetensi secara runtut, sistematis, interaktif dan inovatif sehingga diharapkan semua kompetensi tercapai secara utuh dan terpadu.
Peran penting media berbasis TIK dalam proses pembelajaran didasari oleh karakteristik media yang lebih kompleks dibanding jenis media lain. Beberapa karakteristik media berbasis TIK, antara lain sebagai berikut:
• Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media ataupun teknologi jaringan atau computer network).
• Memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga suasana pembelajaran menjadi menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri.
• Memanfaatkan teknologi elektronik, di mana instruktur dan peserta didik, peserta didik dan sesama peserta didik atau instruktur dan sesama pendidik dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
• Menggunakan media bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh instruktur dan peserta didik kapan saja dan di mana saja jika yang bersangkutan memerlukannya.
• Memanfaatkan pertukaran data (information sharing) yang secara interaktif dapat dilihat setiap saat di komputer.
6. Multimedia telah mengalami perkembangan konsep sejalan dengan berkembangnya teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti: cetak, kaset audio, video dan slide suara. Unsur-unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajaran tertentu. Pada konsep ini, setiap unsur media dianggap mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan salah satu unsur media dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan media lainnya. Misalnya, penjelasan yang tidak cukup disampaikan dengan teks tertulis seperti cara mengucapkan sesuatu, maka dibantu oleh media audio. Demikian juga materi yang perlu visualisasi dan gerak, maka dibantu dengan video. Salah satu pemanfaatana multimedia pembelajaran yaitu teks, audio dan video. Yang masing – masing diantaranya mempunya perbedaan, yaitu: dalam teks mempunyai keunggulan rinkasan materi yang tidak dimiliki oleh audio ataupun video, begitupun dengan videoo mampu meningkatkan minat belajar lain halnya dengan pembelajaran menggunakan teks.
7. Richard E. Mayer (2001:270) menyatakan ada tujuh prinsip multimedia dalam pembelajaran. Masing-masing prinsip dijabarkan sebagai berikut:
• Prinsip Multimedia
Siswa dapat belajar lebih baik dari kata dan gambar daripada hanya kata-kata saja. Apabila pengembang multimedia pembelajaran menginginkan peningkatan pemahaman dan meningkatkan mutu desain multimedia maka sajian multimedia hendaknya memadukan dua kata-kata (teks) dan diikuti dengan sajian gambar.
• Prinsip Keterdekatan Ruang
Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar terkait disajikan secara berdekatan daripada saat disajikan saling berjauhan dalam halaman atau layar slide. Gambar dan kata-kata yang disajikan haruslah berdekatan dalam on-screen. Gambar dan teks/ kata yang berjauhan akan menyulitkan bagi siswa untuk memahami-nya atau bisa jadi bias makna yang disebabkan tek dan gambar yang berjauhan tersebut.
• Prinsip Keterdekatan Waktu
Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar terkait disajikan secara simultan (berbarengan) daripada suksesif (bergantian). Untuk meningkatkan pemehaman siswa gambar dan teks/kata sebaiknya disajikan secara berbarengan dalam on-screen bukan bergantian sebab jika disajikan secara bergantian dapat menyebabkan terjadi kesalahan dalam memproses informasi yaitu hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual tidak terjadi.
• Prinsip Koherensi
Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata, gambar-gambar atau suara suara ekstra/tambahan dibuang daripada dimasukkan. Unsur-unsur tambahan yang tidak perlu sebaiknya dihilangkan dalam tampilan onscreen, karena unsur tambahan tersebut akan mengalihkan perhatian siswa dari materi yang penting, bisa menggangu proses penataan materi, dan dapat menggiring siswa pada materi yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.
• Prinsip Modalitas
Siswa dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada animasi dan teks on-screen. Gambar-gambar dan kata-kata sama disajikan secara visual (yakni sebagai animasi dan teks) akan menyebabkan saluran visual/pictorial kelebihan beban sebaliknya saluran auditori/verbal tidak termanfaatkan. Oleh karena itu dalam pengembangan multimedia saluran visual dan auditori digunakan secara seimbang.
• Prinsip Redudansi
Siswa dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi darpada animasi, narasi dan teks on-screen. Jika kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara visual yakni animasi dan teks akan menyebabkan saluran visual kelebihan beban sehingga pemrosesan informasi kurang maksimal.
• Prinsip Perbedaan Individual
Pengaruh desain lebih kuat terhadap siswa berpengatahuan rendah daripada siswa berpengetahuan tinggi, dan siswa berkemampuan spatial tinggi lebih baik daripada siswa berspasial rendah. Penggunaan multimedia sebaiknya digunakan pada siswa yang belum mempelajari materi bukan untuk mengulang (remidi), sebab siswa yang memiliki pengetahuan kurang tertarik pada unsur-unsur multimedia. Begitujuga siswa yang kemampuan spasial rendah juga tidak begitu tertarik dengan tampilan multimedia. (Galih W.)
8. Media berasal dari kata medium yang artinya perantar jadi media pembelajaran itu bisa dibilang sebagai perantarasampainya pesan belajar ( message learning ) dari sumber pesan ( message resource ) kepada penerima pesan ( message resaive ) sehingga terjadi interaksi belajar mengajar. media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang sangat membantu pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran,sehingga dapat meningkatkan motivasi,daya pikir,dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas atau mempertahankan perhatian peserta terhadap materi yang sedang dibahas.
Dalam memilih media perlu juga diperhatikan pembelajaran aspek-aspek berikut:
• Tujuan pembelajaran
• Metode pembelajaran
• Jumlah peserta didik
• Karakteristik peserta didik
• Waktu yang tersedia untuk pembelajaran
• Biaya yang digunakan untuk media pembelajaran
• Kemampuan pengajar menggunakan media pembelajaran
• Tempat berlangsungnya pembelajaran
9. Bagaimana cara mengoptimalkan pembelajaran?
Richard Mayer membaginya dalam beberapa kelompok. Bagi siswa pada umumnya ada 2 (dua) media, yaitu mata dang telinga. Mata untuk apa yang dilihat dan telinga untuk apa yang didengar.
Bagi tenaga pengajar atau Guru terbagi beberapa pronsip yang dasarnya menggunakan media gambar ( penglihatan) dan kata (pendengaran), diantaranya:
• Prinsip multimedia (hanya menggunakan gambar dan kata)
• Prinsip pengandaian (menggunakan gambar dan kata)
• Prinsip mengenai sebuah tema (menggunakan gambar dan kata) cenderung lebih banyak menunjuk contoh
• Prinsip pengisyaratan ( menggunakan gambar dan kata) lebih cenderung memberikan umpama berupa isyarat supaya yang diajarkan dan berinteraksi lebih dalam mencerna apa yang disampaikan
Dari semua penjelasan, bisa ditarik kesimpulan untuk lebih mengoptimalkan pembelajaran hanya bisa digunakan 2 ( dua) media, yaitu gambar dan teks. Namun yang harus selalu di ingat adalah dalam penggunaan teks penyaji harus berhati-hati agar sajian tidaka membosankan dan dapat menjadi pembelajaran yang bermakna.
Sumber :
http://jhonnix.blogspot.com/2015/04/fungsi-teks-dalam-multimedia-dan.html
https://vebivanesa.wordpress.com/2015/04/13/makalah-media-audio-dan-audio-visual/
http://dianidewi.blogspot.com/2013/06/jenis-jenis-media-kekurangan-dan.html
http://aripristiantonugroho.blogspot.com/2015/04/pemanfaatan-media-audio-video-dalam.html
https://binham.wordpress.com/2012/04/26/pembelajaran-berbasis-multimedia/
https://giansays.wordpress.com/2016/05/19/pembelajaran-berbasis-komputer-karakteristik-media-keunggulan-dan-tahapan-desain/#more-774
http://nadaapriliana12.blogspot.com/2016/06/pemanfaatan-multimedia-dalam.html
Mayer, R. E. (2009). Multimedia learning. (Terjemahan Baroto Tavip Indrojarwo) New York: Cambridge University Press (Buku asli diterbitkan tahun 2001)
https://alphamedia-ind.com/2018/03/11/prinsip-multimedia-pembelajaran/
http://dhitapsycho.blogspot.com/2011/02/aspek-aspek-dalam-media-pembelajaran.html
Komentar
Posting Komentar